C. Kerja Sama Indonesia dalam Kancah
individual, berkelompok secara kewilayahan, dan berkelompok secara bebas.
kerja sama bilateral. Misalnya kerja sama Indonesia dengan Malaysia, Indonesia
negara-negara lain secara bilateral.
kewilayahan dan non kewilayahan. Kerja sama Indonesia dengan negaranegara
lain yang dilandasi aspek kewilayahan disebut kerja sama regional.
Misalnya kerja sama Indonesia dalam kelompok ASEAN, AFTA, dan sebagainya.
multilateral. Misalnya kerja sama Indonesia dalam kelompok G20 dan WTO.
diperlukan untuk kepentingan nasional meningkatkan ketahanan wilayah.
1. Kerja Sama Indonesia dalam Kancah Bilateral
Kerja sama bilateral Indonesia dengan
negara-negara lain di dunia telah
berlangsung lama sejak Indonesia
merdeka. Kerja sama itu dimulai dari
negara-negara yang terdekat letaknya,
yaitu negara-negara yang berada di
kawasan Asia Tenggara. Banyak sekali
negara yang telah menjalin kerja sama
bilateral dengan Indonesia. Berikut
hanya sebagian saja yang disajikan dalam
pembahasan ini. Selebihnya kalian dapat
mempelajari secara mandiri.
a. Kerja Sama Bilateral Indonesia dengan Negara-Negara di
Kawasan Asia Tenggara
Indonesia menjalin kerja sama dengan banyak negara di wilayah Asia Tenggara.
Negara-negara tersebut antara lain Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam,
Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Tidak semua negara-negara tersebut dibahas
secara eksplisit dalam buku ini, tetapi disajikan melalui tautan. Kalian dapat
mempelajarinya dengan membuka tautan yang telah disediakan.
1) Kerja Sama Bilateral Indonesia-Malaysia
Malaysia merupakan negara terdekat Indonesia. Luas Malaysia mencapai
329.847 km2 dengan populasi sebesar 32.730.000 jiwa (Data World Bank, 2020).
Secara astronomis, negara jiran ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Malaysia
Barat yang berlokasi antara 1° LU – 7° LU dan 100° BT – 104° 02’ BT, dan
Malaysia Timur yang berlokasi antara 1° LU – 7° LU dan 100° 41’ BT – 119° BT.
Malaysia Barat berupa Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur (Borneo
Malaysia) dipisahkan oleh Laut Tiongkok Selatan.
Secara geologis, wilayah Malaysia Barat termasuk deretan Pegunungan
Mediterania, pegunungan-pegunungan rendah yang tidak termasuk gunung
berapi serta tutupan yang didominasi oleh hutan dan tanaman karet. Selain
itu, Malaysia Barat juga terdiri atas banyak sungai dan dataran yang tanahnya
berjenis aluvial. Untuk wilayah Malaysia Timur mempunyai kondisi geologis
yang hampir homogen dengan Malaysia Barat, yaitu mencakup gunung dan
hutan. Selain itu, Malaysia Timur masuk pada deretan Sirkum Pasifik dengan
puncak gunung tertinggi di Malaysia, yaitu Gunung Kinabalu. Sesuai letaknya yang berada di dekat ekuator, Malaysia beriklim tropis
dengan kelembapan udara yang tinggi dan cenderung panas. Suhu tahunan
berkisar 24°−35°C dengan rata-rata curah hujan sekitar 2.000−2.500 mm per
tahun. Curah hujan tinggi terdapat di wilayah utara dan barat. Iklim yang
demikian disebabkan oleh awan monsun yang bergerak ke arah wilayah
tersebut serta kelembabannya yang tinggi saat menjangkau daerah yang
lebih jauh. Pada bulan Juni sampai September berlangsung musim kemarau,
sedangkan bulan Desember sampai Maret berlangsung musim hujan.
Malaysia memiliki banyak potensi sumber daya alam. Untuk sektor
perkebunan, komoditas yang besar produksinya adalah karet, kelapa sawit,
kakao, lada, dan tembakau. Malaysia merupakan salah satu pengekspor
terbesar karet dan minyak sawit di dunia. Untuk sektor pertambangan, minyak
bumi dan timah merupakan dua sumber daya mineral utama Malaysia. Minyak
bumi dan gas alam dihasilkan di ladang minyak lepas pantai Sarawak, Sabah,
dan Terengganu. Selain itu, juga terdapat tambang tembaga, besi, batu bara,
dan bauksit.
Kondisi alam negara tetangga ini juga potensial untuk objek wisata. Ada
pegunungan, sungai, dan perairan laut yang menarik dan indah. Selain itu,
ada pula Gunung Kinabalu di Sabah, Air Terjun Kota Tinggi di Johor, Pantai
Tanjung Aru di Sabah, dan Pulau Kapas di Terengganu. Di sana juga banyak
objek wisata buatan yang diminati oleh wisatawan, seperti Batu Caves di
Selangor dan Menara Kembar Petronas yang menjadi ciri khas Malaysia.
Hubungan bilateral Indonesia dengan Malaysia telah berlangsung lama.
Malaysia memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan Indonesia.
Berdasarkan persamaan dan perbedaan tersebut dibangun kerja sama untuk
saling menguntungkan negara masing-masing. Beberapa bidang kerja sama
antara lain kerja sama ekonomi dan perdagangan, politik dan pertahanan,
penerangan, serta sosial dan budaya.
a) Kerja Sama Bidang Ekonomi dan Perdagangan
Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, kerja sama Indonesia dan
Malaysia terbagi menjadi jasa, ekspor impor, dan investasi.
(1) Dalam bidang jasa, banyak warga negara Indonesia yang bekerja
di Malaysia. Saat ini jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) legal
diperkirakan lebih dari 1,1 juta jiwa yang tersebar di Semenanjung
Malaysia dan Malaysia Timur (Sabah dan Sarawak).
(2) Dalam bidang ekspor dan impor, Indonesia merupakan negara
ke-11 terbesar tujuan ekspor Malaysia dengan nilai total US$5,22
miliar (tahun 2007) atau naik 19% dibandingkan tahun 2006.
Ekspor terdiri atas ekspor migas sebesar US$1,61 miliar (meningkat
16,51%) dan nonmigas sebesar US$3,60 miliar (meningkat 20,15%).
Total perdagangan bilateral (ekspor dan impor) Indonesia-Malaysia
senilai US$11,50 miliar, meningkat 18,28% dibandingkan tahun
2006. Komoditas impor utama Malaysia dari Indonesia antara lain
elektronika, komponen kendaraan bermotor, kakao, dan karet.
(3) Dalam bidang investasi, Malaysia memiliki jumlah investasi
sebesar 18% dari total jumlah investasi asing di Indonesia. Sektor
pembangunan infrastruktur dan perumahan, telekomunikasi, serta
asuransi diperkirakan akan menarik minat investor Malaysia ke
Indonesia, selain industri otomotif dan pembangkit tenaga listrik. Di
sektor perbankan, Malaysia mulai melakukan investasi di Indonesia
sejak 2002 dengan berinvestasi di salah satu bank di Indonesia. Di
sektor transportasi, Malaysia berinvestasi pada salah satu perusahaan
penerbangan di Indonesia.
b) Kerja Sama Bidang Politik dan Pertahanan
Dalam bidang politik dan pertahanan, kerja sama bilateral yang dilakukan
antara lain sebagai berikut.
(1) Konsultasi tahunan tingkat kepala pemerintahan.
(2) Pembentukan Eminent Persons Group (EPG). Beberapa hal yang
dibahas dalam kerja sama ini antara lain sebagai berikut.
• Penggunaan bahasa Indonesia/Melayu dalam pelaporan/
rekomendasi EPG kepada kepala pemerintahan. Penggunaan
bahasa Inggris hanya sebagai referensi.
• Rencana penyelenggaraan Dialog Kesejarahan dan Dialog Budaya
pada November 2008 di Batam.
• Pembahasan dan pembentukan tim kecil untuk menangani PMI
yang dipekerjakan secara ilegal oleh Malaysia.
• Mendorong kerja sama antar-UKM dan Kadin kedua negara.
• Penyelenggaraan intermedia dialog secara berkala.
• Pelaksanaan kunjungan muhibah antara kalangan media.
(3) General Border Committee (GBC) merupakan wadah kerja sama
bilateral antara Indonesia dengan Malaysia dalam bidang militerpertahanan.
Dampak positif kerja sama tersebut adalah terciptanya
hubungan kedua angkatan bersenjata yang mengedepankan
profesionalisme tentara, tetapi tetap proporsional dan kritis dalam
menanggapi isu-isu di antara kedua negara.
c) Kerja Sama Bidang Penerangan, Sosial, dan Budaya
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur berperan
aktif dalam menggerakkan diplomasi kebudayaan, bekerja sama dengan
institusi pemerintahan dan swasta. Sebagai contoh, penyelenggaraan
promosi seni budaya Indonesia bekerja sama dengan hotel-hotel
terkemuka di Malaysia dengan menampilkan suguhan seni budaya
tradisional dan dekorasi khas Indonesia. Kerja sama dalam bidang
penerangan contohnya penandatanganan kesepakatan bersama dalam
bidang penerangan dan komunikasi melalui media radio dan televisi serta
peningkatan pertukaran pegawai penerangan antara kedua negara. Selain
itu, pembentukan Regional TV News Channel, joint photo exhibitions, dan
mendorong exchange visit, serta pertukaran wartawan kedua negara.
2) Kerja Sama Bilateral Indonesia-Singapura
Secara astronomis, Singapura terletak
di antara 1° 17’ LU – 1° 30’ LU dan 103°
38’ BT – 104° 25’ BT. Berdasarkan letak
geografisnya, Singapura berada pada
ujung selatan Semenanjung Melayu
yang mempunyai luas sebesar 716 km2.
Penduduk Singapura pada tahun 2021
mencapai 5.454.000 jiwa.
Secara geologis, Singapura berada dalam kawasan Lempeng Eurasia.
Puncak tertingginya adalah Timah Hill dengan ketinggian 162 meter.
Singapura juga mempunyai perbukitan bernama Panjang dan Mandai.
Bukit tersebut membentuk medan yang berlekuk-lekuk di tengah pulau dan
mengandung batuan granit. Bagian timur pulau terdapat plato rendah yang
terbentuk oleh erosi.
Singapura terletak di wilayah monsun khatulistiwa dengan iklim bercorak
suhu tinggi dan curah hujan yang konstan sepanjang tahun. Rata-rata suhunya
menurut Weather Spark per tahun bervariasi dari 25 °C sampai 32 °C, dan
relatif jarang di bawah dari 24 °C atau di atas 33 °C.
Singapura tidak mempunyai banyak sumber daya alam. Hanya sebagian
kecil dari wilayah Singapura digunakan untuk pertanian. Industri pada sektor
perikanan hanya menyediakan sebagian dari total kebutuhan ikan segar.
Namun, negara ini sangat maju dalam bidang perdagangan, bahkan termaju
di Asia Tenggara. Letak Singapura yang strategis menjadikannya sebagai
pelabuhan utama. Selain itu, fasilitas dan prasarana transportasi udara
yang sangat baik menjadi potensi pada sektor pariwisata. Hotel dan pusat
perbelanjaan menjadi investasi yang besar bagi pemerintah. Pusat hiburan,
pusat perbelanjaan, dan daerah pantai yang telah direnovasi menjadi daya
tarik utama bagi wisatawan.
Indonesia sejak lama menjalin kerja sama dengan Singapura. Kerja sama
kedua negara tersebut meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,
pertahanan, masalah wilayah dan lingkungan, serta pariwisata.
a) Kerja Sama Bidang Perdagangan dan Ekonomi
Volume perdagangan Indonesia-Singapura mencapai US$36 miliar
(US$29,32 miliar AS). Singapura merupakan investor luar negeri teratas
bagi Indonesia, dengan total kumulatif dari US$1,14 miliar pada 142
proyek. Perdagangan antara kedua negara juga mencapai sekitar US$68
miliar pada tahun 2010. Pada saat yang sama, ekspor nonmigas Indonesia
ke Singapura adalah yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Selain itu,
dilakukan kesepakatan penghindaran pajak berganda atau tax treaty.
Penguatan kerja sama dalam pelatihan industri 4.0, kerja sama dalam
bidang investasi dan pengembangan sumber daya manusia, pembentukan
Working Group on Batam-Bintan-Karimun and Other Special Economic
Zones in Indonesia (Working Group on BBK and Other SEZs).
b) Kerja Sama Bidang Pendidikan
Kerja sama dalam bidang pendidikan ini berupa pertukaran mahasiswa
atau pendidikan tingkat tinggi yang dilakukan antar universitas antara
Singapura dengan Indonesia. Selain itu, kerja sama dalam bidang vokasi
pesantren. Tujuannya agar sumber daya manusia para santri dapat terus
diperkuat dan dikembangkan.
c) Kerja Sama Bidang Kesehatan
Terkait kerja sama dalam bidang kesehatan, pemerintah Indonesia dan
Singapura bersepakat menjalin kerja sama dalam menangani merebaknya
penyebaran virus Covid-19. Kemudian dalam bidang penelitian kesehatan,
saling tukar informasi dan teknologi dalam rangka pencegahan dan
penanganan kasus-kasus kesehatan.
d) Kerja Sama Bidang Pariwisata
Singapura adalah sumber wisatawan asing terbesar bagi Indonesia,
dengan jumlah 1.373.126 wisatawan Singapura mengunjungi Indonesia
pada tahun 2010. Sebaliknya, Indonesia juga menjadi sumber wisatawan
terbesar bagi Singapura, mencapai jumlah 2.592.222 wisatawan Indonesia
yang mengunjungi Singapura pada 2011. Selain tujuan bisnis, wisatawan
Indonesia tertarik ke Singapura sebagian besar untuk wisata belanja,
wisata kota, dan pulau resort dengan taman tema. Sementara Singapura
tertarik ke Indonesia sebagian besar untuk wisata alam dan budaya.
b. Kerja Sama Bilateral dengan Negara-Negara di Kawasan Asia
Indonesia juga menjalin kerja sama bilateral dengan negara-negara di Asia.
Ada beberapa negara yang disajikan dalam materi ini, tetapi ada juga negaranegara
yang disajikan dalam tautan. Silakan kalian buka tautan yang telah
telah disediakan. Beberapa negara yang intensif dalam kerja sama bilateral
tersebut antara lain kerja sama dengan Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan.