1. Pengertian, Jenis, dan Sebaran Bencana
A. Pengertian Bencana
Bencana yang ada di negara kita merupakan sebuah anugrah yang harus kita hadapi tidak boleh ada kata sulit untuk menghadapi sebuah bencana meskipun suatu bencana itu dadakan dan tidak dapat di prediksi meskipun di jepang ada alat pendeteksi gempa tapi tetap saja kita tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi.
Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian yang mengganggu dan mengancam kehidupan manusia dari faktor alam ataupun non alam sehingga membuat kerugian seperti timbulnya korban jiwa kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda juga psikologi.
Dinamika bencana mempengaruhi besar kecilnya dampak ynag akan ditimbulkan dinamika itu selalu berhubungan dengan 3 aspek yaitu kerentanan,ancaman, dan kapasitas.
1.Kerentanan
Kerentanan adalah suatu keadaan manusia yang tidak mampu dalam merespon ancaman sehinngga bisa menambah korban jiwa yang gugur. contohnya seperti anak – anak dan orang tua yang sudah berumur mereka ketika ada bencana maka memerlukan orang lain untuk membawanya dan mereka termasuk kepada kelompok yang rentan terhadap bencana. kerentana sendiri terdiri dari kerentanan sosial,alam dan ekonomi.
kerentanan sosial adalah kndisi kerapuhan sosial dalam merespon bencana meliputi angka kepadatan penduduk dan juga persentase penduduk usia muda dan tua sebagai contoh pasti banyak korban jiwa ketika penduduknya padat dan juga usianya anak – anak ataupun orang tua sangat sulit untuk mengevakuasinya beda halnya dengan penduduk yang sedikit dan juga penduduknya masih muda pasti sangat mudah untuk evakuasinya.
Kerentanan alam adalah sebagai sifat struktur fisik yang menentukan potensi kerusakan terhadap bencana seperti ketika membuat rumah di dekat sungai maka sangat rentan terjadinya banjir ataupun longsor berbeda dengan membuat rumah di daerah yang datar dan luas maka tidak akan rentan terhadap bencana.
Kerentanan ekonomi kondisi kerapuhan ekonomi dalam merespon bencana, seperti bekerja di daerah yang rentan longsor maka akan membahayakan pekerja tersebut ataupun penghasilan yang rendah akan mengakibatkan bencana juga seperti rumah yang tidak di perbaiki berpotensi ambruk.
![]() |
Penduduk Usia Tua dan Anak-anak Adalah Kelompok Rentan Sumber: metro.tempo.co/antara & lomboktoday.co.id (2018) |
2. Ancaman
Ancaman adalah peristiwa yang akan berpotensi mengakibatkan kerugian seperti korban jiwa ataupun ruasaknya sarana dan prasarana. Ancaman bisa disebabkan oleh manusia seperti menebang pohon sembarangan dan bisa mengakibatkan erosi ataupun longsor selain manusia juga faktor alam bisa memberikan sebuah ancaman seperti membuat rumah di pinggir jurang yang berpotensi longsor, tapii sebuah ancaman itu tergantung manusianya ketika manusia itu punya solusi untuk mengatasi ancaman tersebut maka tidak apa – apa.
![]() |
created by Ai |
3. Kapasitas
Kapasitas adalah penguasaan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam mencegah, menanggulangi, meredam, dan memulihkan kondisi akibat bencana.Misalkan ada bencana banjir di suatu tempat tapi banjir tersebut awalnya menenggelamkan 800 rumah kemudian pada tahun berikutnya menenggelamkan hanya 400 rumah maka secara tidak langsung masyarakat tersebut bisa meminimalisir banjir tersebut.
![]() |
Sumber: Husein & Onasis (2017) |
B. Jenis-Jenis Bencana
Wilayah-wilayah di negara kita terdampak bencana yang sangat beragam. Keberagaman bencana tersebut dikategorikan menjadi tiga yaitu bencana alam, non alam, dan sosial. Berdasarkan UU No. 24/2007, jenis-jenis bencana di Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Bencana Alam
Bencana alam di Indonesia merupakan fenomena yang tidak asing lagi. Wilayah Indonesia sangat unik karena dilalui tiga lempeng besar dunia, curah hujan yang tinggi, berada pada cincin api pasifik, dan dikelilingi oleh lautan. Kondisi tersebut menjadi penyebab Indonesia memiliki kerawanan bencana alam yang tinggi. Bencana alam adalah fenomena yang disebabkan oleh suatu aktivitas alam. Bencana alam meliputi tanah longsor, tsunami, kekeringan, gempa bumi, kebakaran hutan, gunung meletus, banjir, dan puting beliung. Berikut akan diuraikan karakteristik dari masing-masing bencana tersebut:
A. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ada dipermukaan bumi yang bisa disebabkan oleh adanya gerakan tektonik yang ada di dalam bumi bisa juga karena aktivitas vulkanik dan jatuhnya benda langit sehingga nanti menyebabkan getaran maka disebut gempa bumi. Gempa bumi dapat merusak rumah dan juga fasilitas umum seperti jalan,jembatan,rumah sakit, sekolah dan masih banyak lagi.Terjadinya gempa bumi tidak bisa dicegah namun bisa dikurangi dampak yang akan ditimbulkan.
![]() |
Sumber: shutterstock.com/image-photo/rubble-collapsed-building-post-earthquake-lombok (2018) |
B. tsuanmi
Tsunami merupakan gelombang air laut yang sangat besar bisa disebabkan oleh pusaran bawah air laut karena pergerakan lempeng , gunung berapi, ataupun jatuhnya meteor dan tsunami bisa menghancurkan wilayah pesisir dengan kecepatan 900 km/jam.
![]() |
Sumber: Kompas.com/Dok. Humas Ditjen Bina Marga Kemen PUPR (2018) |
C. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah keluarnya magma dari dalam bumi berupa material cair dan padat ke permukaan bumi. Material tersebut berupa debu,awan panas, batuan dan lahar.
![]() |
Sumber: ria.ru/docs/about/copyright_afp.html.Agus Harianto (2021) |
D.Tanah Longsor
Kombinasi dari berbagai kondisi seperti lereng terjal, curah hujan tinggi, pengikisan tanah yang tinggi, getaran, tutupan vegetasi yang berkurang, dan tanah yang kurang padat dan tebal memicu terjadinya tanah longsor. Bencana ini terjadi sangat cepat sehingga proses evakuasi mandiri memiliki keterbatasan waktu. Segala sesuatu yang ada di zona longsoran akan tertimbun material longsor (BNPB, 2017).
![]() |
Lahan Terdampak Longsor di Kecamatan Sukajaya, Bogor Sumber: liputan6.com/Ahmad Sudarno (2020) |
E. Banjir
Banjir adalah peristiwa tergenangnya air dalam jangka waktu tertentu pada wilayah yang mulanya tidak tergenang air. Penyebab bencana ini yaitu curah hujan lebat yang berlangsung lama sehingga menyebabkan danau, sungai, atau drainase meluap karena melebihi daya tampungnya. Selain itu, banjir juga diakibatkan oleh perilaku manusia. Contohnya yaitu hutan yang gundul, hunian dan bangunan di bantaran sungai, alih fungsi lahan, pembuangan sampah sembarangan, dan kurangnya daerah resapan air (BNPB, 2017).
![]() |
Bencana Banjir di Sumatra Barat Sumber: beritakbb.pikiran-rakyat.com/Humas BNPB (2020) |
F.Kekeringan
Keadaan kelangkaan air dari sumber hujan pada periode tertentu, satu atau lebih musim penghujan, yang menyebabkan kekurangan air di berbagai kegiatan, lingkungan, atau masyarakat tertentu disebut bencana kekeringan (UNISDR, 2019). Bencana alam ini terjadi secara perlahan, berlangsung lama
hingga musim hujan tiba, berdampak sangat luas, serta bersifat lintas sektor (sosial, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain). Di Indonesia kekeringan dikenal dengan sebutan kemarau yang ditandai dengan mengeringnya sungai, danau, waduk, dan hilangnya keanekaragaman hayati (Hermon, 2018).
![]() |
Bencana Kekeringan Sumber: nationalgeographic.grid.id (2015) |
g. Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah kondisi hutan dan lahan yang rusak dikarenakan api yang melanda kawasan tersebut sehingga berdampak merugikan di berbagai sektor. Suatu wilayah akan sangat rentan terjadi karhutla jika didukung adanya fenomena alam El Nino (pemanasan suhu permukaan laut ) yang membuat curah hujan berkurang dan terjadi peningkatan suhu panas disertai angin (Zatul, 2021).
![]() |
Sumber: freepik.com/toa55 (2019) |
h. Angin Puting Beliung
Penyebutan angin puting beliung berbeda beda di setiap daerah, misalnya orang Jawa menyebutnya Angin Puyuh, sedangkan di Sumatra menyebutnya Angin Bahorok. Terdapat istilah lain di negara Amerika Serikat, yaitu tornado. Bencana angin puting beliung ini sulit diprediksi kapan akan terjadi.
Intensitas fenomena hidrometeorologis yangmeningkat pada musim pancaroba (peralihan) mengakibatkan bencana puting beliung. Angin ini merupakan bagian proses pertumbuhan dari awan cumulonimbus yang muncul akibat intensifnya pemanasan. Ancaman fenomena skala lokal ini sulit diprediksi (BNPB, 2017).
![]() |
Sumber: unsplash.com/nikolas noonan(2018) |
2. Bencana non Alam
Masyarakat lebih banyak mengetahui jenis bencana alam dibandingkan bencana lain di sekeliling kita yang disebabkan oleh faktor non alam. Bencana non alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa non alam, seperti kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, dan epidemi atau wabah penyakit. Berikut akan diuraikan karakteristik dari masing-masing bencana tersebut:
a. Kegagalan Teknologi
Kegagalan teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkano leh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian, atau kesengajaan manusiad alam penggunaan teknologi dan/atau industri. Bencana teknologi terdirid ari tiga kelompok, yaitu: 1) kecelakaan industri. Contoh: tumpahanb arang kimia, runtuhnya infrastruktur dari industri, ledakan, kebocorang as, keracunan, dll.; 2) kecelakaan transportasi, seperti kecelakaan udara,j alan, atau air yang berhubungan dengan alat transportasi; 3) kecelakaanl ainnya, seperti runtuhnya domestik. Contoh bencana kegagalan teknologi diI ndonesia adalah jatuhnya pesawat Adam Air KI 574 pada 1 Januari 2007,selain disebabkan oleh cuaca buruk, jatuhnya pesawat juga disebabkan karena kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS) dank egagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
b. Kegagalan Modernisasi
Modernisasi adalah upaya yang bertujuan untuk menyamai standar yangd ianggap modern, baik oleh rakyat maupun oleh elite penguasa (Rosana,2 015). Jadi kegagalan modernisasi dapat diartikan sebagai kegagalanm asyarakat dalam mengejar ketertinggalan dari masyarakat paling maju yangh idup berdampingan dengan mereka dalam periode historis yang sama dalam lingkup masyarakat global.
Kemiskinan merupakan contoh dari bencana kegagalan modernisasi.Papua merupakan daerah termiskin di Indonesia dengan persentase 26,8%,d aerah kedua Papua Barat dengan persentase 21,7%, dan NTT menempati urutan ketiga daerah termiskin di Indonesia dengan persentase 21,21%.K etertinggalan pembangunan di berbagai sektor telah menempatkan suatud aerah mengalami kemiskinan dan tertinggal dari masyarakat yang paling maju.
c. Epidemi atau Wabah Penyakit
Epidemi adalah suatu penyakit yang menyebar dengan cepat ke wilayah atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayaha tau negara tersebut. Contoh epidemi yang pernah terjadi di Indonesia yaituf lu burung (H5N1) pada tahun 2012 (Marcelina, 2012). Selain itu, wabahp enyakit yang lebih meluas juga bisa menjadi bencana non alam yang kitak enal sebagai pandemi dimana wabah penyakit meliputi daerah geografisy ang luas meliputi seluruh negara atau benua.Salah satu contoh kasus bencana ini yaitu pandemi Covid-19. Secara global,negara terdampak Covid-19 sebanyak 226 negara, jumlah terkontaminasi 248.467.363 orang, dan jumlah meninggal sebanyak 5.027.183 orang. Data tentang Covid-19 di Indonesia, jumlah positif Covid-19 sebanyak 4.247.320 orang, jumlah pasien sembuh sebanyak 4.092.586 orang, dan jumlah meninggal sebanyak 143.519 orang (Wicaksono, 2021).
3. Bencana Sosial
Kemajemukan bangsa yang memiliki ragam etnis, agama, bahasa, dan budaya menjadi ancaman jika perbedaan pendapat dan sudut pandang tidak menemukan jalan tengah. Apabila tidak dapat diredam, maka bencana sosial berwujud konflik dan aksi teror pun tidak dapat dielak. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia yang meliputi kerusuhan atau konflik sosial antar kelompok maupun antar komunitas masyarakat, dan teror disebut bencana sosial. Terdapat beberapa karakteristik dari masing-masing bencana tersebut.
a. Kerusuhan atau Konflik Sosial
Sebagai gejala sosial, kerusuhan atau konflik sosial merupakan peristiwa yang seringkali tak dapat dihindari kejadiannya di masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat, setiap individu atau kelompok mempunyai keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, kekuasaan, prestise, maupun dukungan sosial yang mungkin berbeda satu dengan yang lain. Jika dalam suatu kondisi tertentu dihadapkan secara bersama, maka dapat menimbulkan konflik. Suatu kondisi huru-hara berlangsung, kerusuhan, perang, atau keadaan yang tidak aman di suatu daerah tertentu yang melibatkan lapisan masyarakat, golongan, suku, atau pun organisasi disebut kerusuhan atau konflik sosial (BNPB, 2012).